Pengikut

Minggu, 24 Februari 2013

about

Anyyeong haseo *bow 90̊ ^^ . berhubung sekarang ini sedang mewabahnya(?) demam K-POP diIndonesia (saya juga terserang hhaha). Saya ingin membagikan beberapa informasi nih tentang Budaya Korea atau yang dikenal dengan julukan Negeri Gingseng ini. ada yang mau baca? Ada ajalah , yah, yah *maksa #plakk . ini dia ,cekidott ... ^^

Musik
Pertunjukkan musik tradisional Korea mementingkan improvisasi, berjalan terus-menerus, serta sedikit jeda dalam setiap pertunjukkannya. Pansori contohnya, dapat berlangsung sampai lebih dari 8 jam dengan hanya satu penyanyi.
Kontras dengan perbedaan alunan musik barat, sebagian besar pertunjukkan musik tradisonal Korea dimulai dari gerakan (alunan) yang paling lambat sampai paling cepat.
Musik istana, Jeongak, pada zaman dahulu dipentaskan oleh masyarakat kelas atas. Jeongak dimainkan dengan sangat lambat, dengan hanya satu ketukan dalam setiap 3 detik. Ketukan ini diselaraskan dengan kecepatan nafas, sehingga berasa statis (monoton). Alat musik yang digunakan dalam pementasan Jeongak dibuat dari bahan alam, sehingga suaranya lembut dan tenang. Hampir semua alat musik tiup dibuat dari bambu, sedangkan alat musik petik memiliki senar yang dibuat dari sutra.
Pungmul adalah jenis musik rakyat Korea yang kencang dan ekspresif. Pungmul dikategorikan dalam jenis minsogak atau musik rakyat kebanyakan.
Alat musik tradisional Korea dapat dibagi menjadi alat musik tiup, petik (memiliki senar), dan perkusi. Beberapa jenis alat musik tiup: piri, taepyeongso, daegeum, danso, saenghwang dan hun. Alat musik petik: kayageum, geomungo, ajaeng, serta haegeum.
Alat musik perkusi tradisional Korea sangat beragam, seperti kwaenggwari, jing, buk, janggu, bak, pyeonjong, dan sebagainya.

Tarian
Seperti halnya musik, ada perbedaan dalam bentuk tarian antara rakyat kelas atas (tarian istana) dan kelas rakyat biasa. Tarian istana yang umum contohnya jeongjaemu yang dipentaskan dalam pesta kerajaan, ilmu yang dipentaskan dalam upacara Konfusius.Jeongjaemu dibagi dalam jenis yang asli dari Korea (hyangak jeongjae) dan jenis yang dibawa dari Tiongkok (dangak jeongjae). Tarian lainnya adalah tarian Shamanisme yang dipentaskan oleh dukun dalam upacara-upacara tertentu.

Lukisan
Lukisan paling awal yang ditemukan di Semenanjung Korea adalah jenis petroglif yang berasal dari zaman prasejarah. Dengan datangnya kebudayaan dan agama Buddha dari Cina, maka teknik melukis menjadi semakin beragam, namun tidak menghilangkan cara asli.
Objek-objek yang biasa dilukis umumnya dipengaruhi alam, contohnya pemandangan, bunga dan burung. Lukisan digambar dengan tinta diatas kertas pohon mulberi atau sutera.
Pada abad ke 18 berbagai teknik baru dikembangkan, terutama dalam menulis indah (kaligrafi) dan ukiran-ukiran cap.


Kerajinan tangan
Kerajinan tangan Korea umumnya dibuat untuk digunakan dalam kehidupan dan kegiatan sehari-hari. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kerajinan khas Korea umumnya metal, kayu, kain, tanah liat, kaca, kulit dan kertas.
Artefak kerajinan prasejarah seperti tembikar merah dan hitam memiliki banyak kesamaan dengan tembikar Tiongkok kuno yang ditemukan di sekitar wilayah kebudayaan Sungai Kuning.
Dalam masa dinasti Goryeo, pembuatan kerajinan yang menggunakan bahan perunggu kuningan (logam) kuningan berkembang pesat. Selain itu dinasti ini juga terkenal akan kerajinan seladon (keramik) yang indah.
Pembuatan kerajinan pada masa Dinasti Joseon berkembang pesat yakni kerajinan keramik, ukiran kayu, serta benda-benda furnitur.
Tembikar dan keramik
Penggunaan tanah liat dalam masyarakat Korea sudah berlangsung sejak zaman neolitikum dalam bentuk pembuatan tembikar dan keramik. Kerajinan tembikar berkembang pesat pada masa Tiga Kerajaan terutama di kerajaan Silla. Untuk membuat seladon (cheongja) berwarna, digunakanlah proses deoksidasi, dimana seladon dibakar dalam tungku yang dibuat khusus. Permukaan seladon dihiasi dengan berbagai ukir-ukiran.
Seladon khas Dinasti Goryeo, yang berwarna giok hijau, sangat terkenal hingga saat ini. Dinasti Joseon juga mengembangkan kerajinan keramik putihnya (baekja). Beberapa dari keramik-keramik ini kini dijadikan harta nasional Korea Selatan.


Rumah
Masyarakat tradisional Korea memilih tempat tinggal berdasarkan geomansi. Orang Korea meyakini bahwa beberapa bentuk topografi atau suatu tempat memiliki energi baik dan buruk (dalam konsep eum dan yang) yang harus diseimbangkan. Geomansi mempengaruhi bentuk bangunan, arah, serta bahan-bahan yang digunakan untuk membangunnya.
Rumah menurut kepercayaan mereka harus dibangun berlawanan dengan gunung dan menghadap selatan untuk menerima sebanyak mungkin cahaya matahari. Cara ini masih sering dijumpai dalam kehidupan modern saat ini.
Rumah tradisional Korea (biasanya rumah bangsawan atau orang kaya) dipilah menjadi bagian dalam (anchae), bagian untuk pria (sarangchae), ruang belajar (sarangbang) dan ruang pelayan (haengrangbang). Besar rumah dipengaruhi oleh kekayaan suatu keluarga.
Rumah-rumah ini memiliki penghangat bawah tanah yang disebutondol yang berfungsi saat musim dingin.
Taman
Taman korea adalah bentuk atau rancangan taman tradisional khas Korea. Walau taman Korea amat dipengaruhi konsep taman Cina, rancang bangunnya memiliki keunikan tersendiri.
Karakterisitik taman Korea adalah kesederhanaan, alami dan tidak dipaksakan untuk mengikuti suatu aturan khusus. Dibanding taman Cina dan taman Jepang yang memiliki banyak elemen pelengkap karena konsep mengimitasikan pemandangan asli, taman Korea mungkin lebih tampak kurang akan unsur pelengkap.
Taman Korea sangat mencolok dan sederhana karena selalu terdapat kolam teratai dengan bangunan paviliun di dekatnya. Kolam dihubungkan dengan aliran alami yang bagi orang Korea sangat indah untuk dipandang.
Taman-taman yang terkenal:
  • Poseokjeong dan Anapji, taman dari Silla, terletak di Gyeongju
  • Huwon, yang berada di dalam kompleks istana Changdeok di Seoul
Seperti kebanyakan kelompok-kelompok etnis di seluruh dunia, Korea Selatan telah mengembangkan makanan mereka sendiri sesuai sejarah budaya mereka yang unik dan iklim. Tidak hanya memiliki batas-batas geografis yang terpisah dari tetangganya sehingga berdampak pada budaya makanan bangsa korea, tapi empat musim juga mempengaruhi makanan Korea Selatan.

Korea merasa yakin bahwa makanan harus diselaraskan dengan rempah-rempah alam dan bahwa makanan seimbang pada siang hari baik untuk kesehatan. Sebagian juga berpikir bahwa sarapan adalah makan yang paling penting saat ini. Karena latar belakang pertanian mereka dan tradisi Konfusian, Korea sangat mementingkan pengaturan meja yang tepat dan etiket meja, dan mereka memiliki makanan khusus untuk musim yang berbeda dan untuk festival musiman.

Makanan khas Korea yang disebut "pekpan" terdiri dari nasi, makanan pokok setiap makanan Korea, sup dan lauk pauk yang besar dan banyak, salah satunya adalah "kimch'i".Ketan manis menyertai setiap makan dan dapat polos atau dibumbui. Soup juga banyak disajikan. piring lainnya termasuk makanan laut, daging atau unggas, sayuran, rempah-rempah dan akar.

Makanannya diatur indah di atas meja, setiap orang mendapat porsi individu dari semua piring, kadang-kadang sebanyak 15-20. Semua hidangan yang disajikan bersama-sama dan Anda membantu diri Anda sendiri dari setiap piring dengan menggunakan sumpit atau sendok.

Karena Korea memiliki empat musim yang khas, sayuran segar tidak selalu tersedia, terutama selama bulan-bulan musim dingin. Alasan inilah yang menyebabkan perkembangan kimch'i, yang tanpa diragukan lagi, yang paling terkenal dari masakan Korea. Kimch'i adalah bumbu yang disajikan dengan setiap makanan. Informasi, literatur, bahan, dan peralatan yang berhubungan dengan kimch'i dari zaman kuno sampai saat ini, disimpan dan dipamerkan di Museum Myongga Kimch'i.
Kimch'i

Kimch'i adalah hidangan sayur fermentasi tradisional yang merupakan lauk yang paling dasar di setiap makan Korea. Fermentasi dari sayuran yang berbeda digunakan, dilengkapi dengan ikan asin dan bumbu lainnya, memberikan rasa yang unik. Kimch'i dapat disimpan untuk waktu yang lama dan pada awalnya dimasukkan ke dalam guci dari tanah liat dan dikubur di musim gugur untuk memungkinkan fermentasi untuk digunakan di seluruh bulan-bulan musim dingin. rasanya pedas dan berbumbu dimaksudkan untuk merangsang nafsu makan. Ini adalah hidangan bergizi, memberikan vitamin, asam laktat dan mineral, yang kurang dalam makanan musim dingin.

Ada lebih dari 100 jenis kimch'i. Beberapa jenis yang lebih umum adalah sebagai berikut.
Keunikan tiap Daerah
Berbagai daerah di Korea Selatan memiliki jenis makanan tertentu yang telah menjadi favorit daerah. Setelah menjaadi ibu kota selama lebih dari 600 tahun, piring Seoul telah menjadi sinonim untuk makanan Korea. Kelimpahan barang makanan yang dibawa dari seluruh penjuru negeri telah menciptakan berbagai resep luar biasa . Salah satu yang paling dikenal dan pasti salah satu hidangan paling lezat adalah pulgogi. Pulgogi adalah potongan tipis daging sapi dengan saus kedelai, bawang putih, bawang merah, gula, dan lada hitam. Anda dapat memasak hidangan ini di meja Anda sendiri menggunakan  gas grill (seperti barbeque) Untuk memakannya, Anda mengambil daun selada, dan taruh sejumlah kecil daging, nasi, sayuran, beberapa daun wijen , dll ke atas daun selada ini kemudian dilipat dansiap untuk disantap.

profinsi Cholla-Do adalah daerah yang terkenal untuk sejumlah makanan. Sebuah masakan bervariasi dan mewah telah dikembangkan dari produk-produk mewah yang subur Honaam Plain dan dari laut di selatan dan barat. Satu yang special adalah pibimbap (nasi dengan sayur-sayuran. Pibimbap dibuat dengan menambahkan sayuran yang telah dibumbui dan diaduk ke nasi dan saus lada merah Biasanyaditambahkan tauge. Itu sering disajikan dengan semangkuk sup tauge. Setiap wilayah Korea terdiri dari produk sendiri  pibimbap nya, membuat masing-masing unik Tolsot (pot batu) pibimbap. disajikan panas di pot batu yang membuat nasi dan sayuran hangat semua ketika Anda makan.









Makanan Untuk Acara-acar Khusus
Hari libur tradisional Korea telah dikembangkan sesuai dengan waktu tahun dan musim, di bawah pengaruh kehidupan pertanian pedesaan, Buddha dan Konghucu, dan masih memiliki makna yang sangat signifikan dalam kehidupan sehari-hari orang Korea.

Chonwol Ch'ohru / Sollal -tahun baru Imlek
Pada hari pertama tahun baru, kebudayaan Korea mengadakan upacara peringatan untuk nenek moyang mereka, setelah itu mereka melakukan sebae, upacara formal untuk menghormati orang tua mereka, sebagai ucapan Tahun Baru. Makanan yang paling umum dimakan pada hari ini adalah ttok kuk, atau sup kue beras, dan dikatakan bahwa seseorang tidak bisa menjadi satu tahun lebih tua jika mereka tidak makan ttok kuk pada Hari Tahun Baru. Hari-hari ini, banyak orang lebih suka ttok-Mandu kuk, yang merupakan sup kue beras.. makanan populer lainnya dimakan pada Tahun Baru Imlek adalah chapch'ae (mie dengan daging dan sayuran), yakshik (beras manis), pindaettok(panekuk kacang hijau), kayu manis shik'e (punch beras), dansujonggwa (rasa punch kesemek).

Chusok- Korean Thanksgiving
 Thanksgiving dan Tahun Baru Imlek adalah dua liburan terbesar dalam kehidupan orang-orang Korea. Ttok (kue beras) dibuat dengan beras yang baru dipanen, dan hanya-memilih buah-buahan dan kacang-kacangan seperti kesemek, chestnut. tanggal Cina digunakan dalam upacara peringatan untuk nenek moyang ketika Korea mengunjungi makam leluhur mereka. Khusus makanan yang dimakan selama Ch'usok adalah songp'yon (kue beras berbentuk bulan saabit), buah yang baru dipetik, toran-t'ang (sup talas) dan-i lagu (jamur).
Chuseok atau ditulis sebagai Chusok (Hari bulan purnama) adalah hari libur resmi di Korea yang dirayakan secara besar-besaran pada bulan ke-8, hari ke-15 kalender lunar. Perayaan ini berupa pesta makan untuk mengucapkan terima kasih atas keberhasilan panen, sehingga juga disebut juga sebagai Hari Panen, Festival Bulan Musim Panen, atau Hankawi ("han" = "raya", "kawi" = "tengah", "hari besar di tengah-tengah musim gugur".
Hankawi sudah dikenal sejak periode awal Kerajaan Silla (57 SM -935) dalam bentuk perlombaan menenun antara dua tim. Pada hari Hankawi, tim dengan hasil tenunan yang paling panjang dinyatakan sebagai pemenang, sedangkan tim yang kalah harus mentraktir tim yang menang dengan berbagai macam makanan yang enak-enak.
Di zaman sekarang, perayaan Chuseok merupakan kesempatan orang Korea untuk pulang ke kampung halaman untuk mengunjungi altar leluhur. Di pagi hari, orang Korea melakukan penghormatan terhadap arwah leluhur dalam bentuk ziarah ke makam untuk merapikan tanaman dan tanah sekitar makam. Arwah leluhur juga disuguhi 
makanan, buah-buahan danminuman. Hasil panen tahun itu juga ikut dipersembahkan kepada arwah leluhur.
Perayaan Chuseok juga merupakan kesempatan untuk berterima kasih kepada arwah leluhur. Makanan istimewa liburan Chuseok adalah kue 
Songpyeon (송편) dari tepung beras diisi kacang atau wijen.


Pakaian tradisional Korea disebutHanbok(Korea Utara menyebutChoson-ot). Hanbok terbagi atas baju bagian atas (Jeogori), celana panjang untuk laki-laki (baji) dan rok wanita (Chima).
Orang Korea berpakaian sesuai dengan status sosial mereka sehingga pakaian merupakan hal penting. Orang-orang dengan status tinggi serta keluarga kerajaan menikmati pakaian yang mewah dan perhiasan-perhiasan yang umumnya tidak bisa dibeli golongan rakyat bawah yang hidup miskin.
Dahulu, Hanbok diklasifikasikan untuk penggunaan sehari-hari, upacara dan peristiwa-peristiwa tertentu. Hanbok untuk upacara dipakai dalam peristiwa formal seperti ulang tahun anak pertama (doljanchi), pernikahan atau upacara kematian.
Saat ini hanbok tidak lagi dipakai dalam kegiatan sehari-hari, namun pada saat-saat tertentu masih digunakan.

=FIN=

cr.Wikipedia Bahasa Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar